Kisah Tentang Keluhkesah seorang Mahasiswa


Mahasiswa adalah predikat tertinggi sebagai seorang siswa, di kota pelajar ini penuh dengan kampus yang megah dan beberapa kampus broadcast yang tersembunyi di pinggiran kota bahkan tengah kota. STMM “MMTC” yogyakarta, adalah salahsatu kampus broadcast dimana saya manempuh pendidikan, dan betapa kagetnya saya ketika masuk di kampus tersebut ternyata didominasi oleh mahasiswa dari luar kota, bahkan hampir setiap orang yang bertanya tentang jurusan saya yang saya ambil dan dimana saya menempuh pendidikan pasti menanyakan alamat kampus tersebut. Memang ironis namun inilah sedikit kisah tentang mahasiswa broadcast menurut individu.

Sebagian besar kampus memiliki program S1 dan D3 , namun beberapa kampus broadcast seperti tempat saya menempuh pendidikan memiliki program D4. Maungkin dari bidang dan program study yg di sediakan memang berbeda dan gelar yg berbeda.

Beberapa mahasiswa di sini juga memiliki kegiatan yg tidak jauh berbeda dengan mahasiswa di kampus lain, contuhnya kesibukan perkuliahan dan tumpukan tugas yang sangat merepotkan, namun dibalik semua itu banyak kisah yang mingkin tidak disadari dari mereka yang telah menjadi mahasiswa, dimana mereka bisa memahami perbedaan dan tidak memandang kasta ekonomi masing-masing individu, walaupun mungkin masih beberapa mahasiswa yang masih memegang teguh sikap tidak baik itu tapi saya yakin masih banyak di antara mereka yang buta kasta dan tidak memperdulikan perbedaan, yang menjadi pembatas antara mereka hanyalah bidang study yang mereka ambil, dan yang jelas penghalang antara mereka hanya dinding kelas yang membuat mereka tidak berada dalam satu lingkup pada jam tertentu, namun dilingkup yang lebih luas mereka sebenarnya sama.

Banyak di antara mereka yang lebih senang menyendiri untuk beberapa sa’at namun masih berkomunikasi baik dengan teman yang lain, sebagian besar mahasiswa yang sering menyendiri itu adalah mahasiswa yang jarang bersosialisasi dengan orang lain, ataupun minder dengan temannya, tapi kenyataan terbesar adalah dia sedang berfikir bagaimana cara mereka untuk membantu perekonomian keluarga dan tidak terlalu merepotka orang tua mereka. Lucunya di bidang broadcast ini banyak mahasiswa yang bekerja melenceng hanya untuk pengalaman dan yang jelas menghasilkan uang dengan keringat mereka sendiri, beberapa mahasiswa ada yang bekerja di sebagai Tehnisi komputer,  Jasa konvekse, reseller (Sepatu, pakaian, dst.), Jasa percetakan, dll.

Hidup sesa’at dalam kesendirian di antara kerumunan itu adalah salahsatu cara untuk merenungi apa yang harus kita lakukan dimasa depan, apakah harus sepenuhnya bersenang-senang ataukah harus kehilangan rasa bahagia karena penuh dengan tugas kuliah dan pekerjaan, namun dari sebagian besar mahasiswa yang mengambil kerja sampingan mereka masih bisa mengatur waktu untuk Kuliah, Bekerja, dan Bersenag-senang dengan teman yang lain.

Kadang sesa’at aku berfikir bagaimana untuk memperbaiki hidup, karena memang sebelum sayan menjadi mahasiswa saya adalah tipikal orang yang pemalas dan hampir tidak pernah melakukan sesuatu, namu semua berubah ketika biaya kuliah yang relatif mahal.

Apakah dengan biaya kuliah yang tidak murah itu kita akan menyia-nyiakannya hanya untuk tiduran di rumah dan tidak masuk kelas. Pastinya kita harus berusaha untuk memanfa’atkan kesempatan yang kita miliki, dan paling tidak biaya kuliah di tanggung oleh orang tua tapi biaya hidup kita yang menanggung sendiri.

Kehidupan dikampus broadcast ini sama dengan kehidupan di kampus lain, hanya memang karena program Diploma 4 yang kami tempuh tentunya banyak sekali kegiatan lapanga yang kami jalani, seperti lebih seringnya tugas presentasi dan pembuatan video ataupun presentesi dengan bebrburu gambar tentang materi dan lokasi yang telah di tentukan, belum lagi jika harus berada di dalam studio dalam waktu yang lama dan menurunkan kondisi fisik kita karena perbedaan suhu udara.

Yang kami alami sama seperti mahasiswa jurusan umum lainnya hanya perbedaannya kalian lebih detail secara teori dan kami lebih ke prkatek, namun tidak menutup kemungkinan kami disini juga harus menguasai teori secara penuh. Intinya suka duka yang saya dan teman-teman di STMM “MMTC” Yogyakarta, hempir sama dengan yang kalian rasakan di kampus kalian.

Demikian kisah yang katanya pernah dipublikasikan dengan judul "Kehidupan Mahasiswa" , mungkin beberapa dari kalian tahu siapa penulis artikel ini ^_^
Berkunjunglah kembali untuk menghilangkan penat setelah menjalani rutinitas sehari-hari atau mampu menjadi sarana informasi mengenai suatu hal yang mungkin belum kalian ketahui, dan ceritakan pengalaman kalian pada teman-teman tentang apa yang sudah kalian dapatkan dari Lembar Kotor.




Previous
Next Post »
Thanks for your comment